Mengenal Sejarah Ekonomi Praklasik : Aliran Fisiokrat
Sebagaimana
yang telah kita ketahui bersama bahwa sejarah ekonomi dimasa pra klasik adalah
dimana pada saat itu manusia belum semuanya mengetahui tentang ekonomi,
walaupun dimasa itu juga sudah terjadi barter atau dengan kata lainnya
pertukaran antara barang-barang yang di anggap berharga dengan kebutuhan
ekonomi seperti makanan, pakaian dan masih banyak lagi yang lainnya.Tulisan akan
mencoba membahas sejarah dari ilmu ekonomi, namun didalam tulisan ini
penulis hanya membahas tentang ekonomi dimasa praklsik, yang mana pada waktu
itu ilmu ekonomi belum begitu dikenal semua orang. Tulisan ini juga akan
mencoba menjawab beberapa pertanyaan terkait masalah apa saja yang terjadi pada
ekonomi dimasa praklasik, penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari ekonomi
praklasik, dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk membuat ilmu ekonomi
dikenal lebih banyak orang.
Aliran Fisiokratisme
Aliran Fisiokratisme
Aliran Physiocrats
membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum alam sehingga mereka menamakan
dirinya Physiocratism yang berasal dari kata physic, yang artinya alam, cratain
atau cratos yang artinya kekuasaan. Dengan kata lain, penganut aliran ini percaya
bahwa sumber daya alam adalah sumber dari kekayaan.
Kaum physiocrats percaya
bahwa alam diciptakan tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum
physiocrats percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh
harmonis tersebut. Dengan demikian setiap tindakan manusia dalm memenuhi
kebutuhan masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak.
Beri manusia kebebasan dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya
masing-masing.
Ada tiga hal yang
membuat kaum physiocrats terkenal yaitu: pertama, pengikut aliran physiocrats
menganggap bahwa teori yang mereka bangun adalah teori yang bersifat objektif
ilmiah dan berhasil menyusun suatu pandangan tentang tata ekonomi yang
menyeluruh dan lengkap; kedua, aliran ini mencetuskan istilah laissez faire
yang sampai saat ini masih menjadi bahan kajian menarik dan memberi corak bagi
para ekonom klasik berikutnya; ketiga, kajian yang mereka cetuskan menjadi
dasar analisis makro yang mencoba menjawab darimana datangnya pendapatan
nasional dan bagaimana pendapatan itu dibagikan di antara anggota
masyarakat.Tokoh utama aliran physiocrats adalah Francois Quesney. Buku Quesney
yang berjudul “Tableau Economique” adalah usaha pertama pembuatan model
matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan menunjukkan bagaimana
sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi tersebut. Dalam bukunya tersebut
Quesney memulai dengan asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan kedalam tiga
kelas atau sektor yang berbeda, yaitu:
- Sektor
pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah, dan hasil-hasil
pertanian lainnya.
- Sektor manufaktur yang memproduksi
barang-barang seperti pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan
oleh pertanian dan pekerja pabrik. Sektor manufaktur termasuk juga sektor
jasa karena jasa bertanggung jawab untuk memfasilitasi perdagangan
domestik dan internasional.
Kelas pemilik tanah yang
tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-apa tetapi mereka memiliki klaim atas
surplus output yang dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresentasikan
pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan pandangan ini dikenal dengan teori
sewa physiocratsPlato menganggap manusia sebagai makhluk sosial, sebagai
makhlkuk individu manusia bukan dan memang tidak bisa mencukupi kebutuhannya
sendiri. Begitu tidak percayanya Plato pada orang-perorangan, sehingga ia juga
menganjurkan agar hak pemilikan privat dihapus. Tujuannya adalah agar
masyarakat terhindar dari kejahatan yang mungkin timbul dari pemilikan kekayaan
pribadi. Sebagaimana dijelaskannya dalam Republik: “sehingga kita bisa
mengandalkan ketiadaan pertikaian yang muncul akibat kepemilikan
kekayaan”. Selain tidak percaya pada orang-perorangan,
Plato juga tidak percaya
pada demokrasi. Dengan demikian bagi Plato adalah absurd untuk memberikan hak
suara pada tiap orang, sebab tidak semua orang tahu apa yang terbaik bagi
masyarakat. Yang tahu yang terbaik bagi masyarakat adalah da bahkan tahu
tentangt kebenaran hakiki adalah ahli-ahli filsafat. Ahli filsafat yang
memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, juga dianggap lebih tahu apa yang
terbaik bagi perorangan, mayarakat, dan Negara. Karena tidak ada individu yang
sempurna, merka perlu dididik. Dari orang-orang terdidik inilah akan lahir elit
pemimpin yang akan mengatur Negara. Jauh sebelum Adam Smith
mengembangkan teori pembagian kerja (division of labor), Plato telah terlebih
dahulu menganjurkan perlunya pembagian tugas atau divisi dalam masyarakat,
yaotu:1. Kelompok pengatur (ruluers) yang sekaligus juga seorang filsuf.2.
Kelompok pelaksana (auxliarities), terdiri dari tentara, plisi, dan pamong.3.
Kelas pekerja (workers).Dari ketiga kelompok di atas, yang menentukan apa yang
harus dilakukan oleh tiap anggota masyarakat adalah kelompok pertama, yaitu
raja sekaligus ahli filsafat.
Pandangan Plato tentang
masyarakat di atas didasarkan kepada kepercayaan bahwa ahli filsafat tahu
kebenaran absolut tentang bagaimana mengatur masyarakat, dengan demikian
dijastifikasi layak memiliki kekayaan absolut. Bentuk masyarakat seperti inilah
yang disebutnya sebagai masyarakat atau “Negara ideal”. Lebih jelas, menurut
Plato masyarakat yang dididik, dipimpin oleh ahli filsafat, ia menjamin negara
akan jaya dan masyarakat sejahtera. Walau sudah ada
pembahasan tentang Ekonomi Politik sejak masa Yunani Kuno, arus pemikiran
Ekonomi Politik berkembang lebih maju pada abad ke-14, saat terjadinya Revolusi
Prancis yang memungkinkan terjadinya transisikekuasaan dari raja dan gereja
kepada para merchant atau kaum saudagar, Era dimana kaum saudagar berkuasa
inilah yang disebut merkantilisme.
Kaum Merkantilis, sesuai
dengan namanya, sangat mengagung-agungkan perdagangan dan perniagaan untk
mencapai tingkat kemakmuran. Menurut mereka, kemakmuran Negara itu bisa
diperoleh dari surplus ekspor atas impor. Semakin besar surplus ekspor atas
impor (yang dibayar dalam bentuk batangan emas), semkin tinggi kemakmuran
negara tersebut. Pandangan ini dikemukakan oleh Jean Baptist Colbert. Menteri
keuangan dan perekonomian Perancis pada era kekuasaan Raja Louis XIV.Dalam
kajian Ekonomi Politik, merkantilis adalah aliran pertama yag menghendaki
campur tangan Negara dalam perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomia dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya dengan memberikan
fasilitas bagi industry yang masih bayi, memonopoli perdagangan, atau
mengenakan pajak impor. Tujuan campur tangan Negara adalah tidak lain untuk
memperbesar surplus. Jika surplus yang dibayarkan dalam bentuk batangan emas
lebih banyak diperoleh, otomatis Negara semakin kaya. Dilihat
dari aspek Eonomi Politik, merkantilisme adalah adalah contoh pertama dari
model primary of politics, dimana ekonomi berfungsi melayani politik atau
sebagai refleksi dari hubungan kekuasaan. Kaum merkantilis percaya bahwa
konflik adalah sesuatu yang intrinsic. Dalam kehidupan ekonomi, bukan sesuatu
yang harmoni. Konflik lebih mengemuka dalam ekonomi internasional. Karena
adanya konflk tersebut, tugas utama pemerintah adalah untk menjamin keamanan
Negara yang jika perlu, dilakukan dengan mengorbankan kekayaan dan keamanan
Negara-negara tetangga. Untuk itu semua konsiderans dan kepentingan harus
disuboedinasikan pada prioritas mengonsolidasikan kekuasaan Negara yang
merupakan kondisi utama bagi uapaya mengejar kesejahteraan (Staniland,
1985).Perlunya campur tangan pemerintah pada masa merkantilis adalah untuk
mengkumulasikan surplus, agar negara semakin jaya. Sayangnya, praktik campur
tangan negara tersebut lebih banyak dinikmati oleh pengusaha yangt
berkolaborasi dengan penguasa. Sedangkan kesejahteraan rakyat jelata, terutama
kaum petani yang bekerja lebih keras, tidak diperhatikan. Itulah ironinya:
kebijakan seolah-olah demi negara dan rakyat, namun kenyataannya lebih
dinikmati segelintir penguasa licik yang berkolaborasi dengan penguasa
korup.
Sebagai reaksi atas keistemewaan
yang dinikmati kaum saudagar tersebut, muncul aliran pemikiran baru yang
kemudian dikenal dengan fisiokratisme. Aliran fisiokratisme dikembangkan oleh
Francis Quesnay (1694-1774). Berbeda dengan kaum merkantilis yang sangat
mengagung-agungkan aktivitas perdagangan luar negeri, kaum fisiokrat justru
menyebut kegiatan perdagangan bersifat steril, sedang aktivitas yang
betul-betul produktif menurut mereka adalah kegiatan ayang banyak memanfaatkan
kekayaan alam seperti pertanian dan pertambangan.
Kaum fisiokratis membagi
masyarakat dalam empat golongan :
1. Kelas masyarakat
produktif.
2. Kelas tuan tanah.
3.Kelas yang tidak
produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin.
4. Kelas masyarakat
buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.
Kelas produktif (la
classe productive) terdiri dari petani, peladang, dan mereka yang banyak
bergerak pada bidang pertambangan.
Bagi kaum fisiokrat
mereka inilah yang sesungguhnya pahlawan kemakmuran, bukan kaum saudagar yang
justru dekategorikan ke dalam kelas steril yang tidak produktif.Walau para
petani sangat berjasa, pada era merkantilisme justru mereka digencet. Mereka
diharuskan membayar pajak yang tinggi dan dikenai pungutan-pungutan liar.
Quesnay melihat hal ini sebagai bahaya laten. Kaum opetani yang tidak puas
pasti akan melawan kaum saudagar yang lebih banyaki diuntungkan. Apa yang
diprediksikan Quesnay ternyata menjadi kenyataan dengan meletusnya revolusi
Perancis pada akhir abad 18. Untuk memperbaiki keadaan, kaum fisiokrat meminta
agar aktivitas ekonomi tidak perlu diatur oleh pemerintah. Mereka juga meminta
agar monopoli dan kemudahan-kemudahan pada sekelompok orang dihapuskan. Dan
sekat-sekat perdagangan dibuka.
Pandangan inilah yang
kemudian diadopsi oleh Adam Smith, yang dikenal sebagai penggagas perdagangan
bebas berdasarkan prinsip “laissez faire, laissez passer”.Kaum merkantilis
menganggap sumber kekayaan suatu Negara adalah perdagangan luar negeri,
sedangkan kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata nyatanya
adalah sumber daya alam. Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran
physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physis = (alam) dan cratain
atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam
(believers in the rule of nature). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan
oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Hokum alam yang penuh dengan
keselarasan dan keharmonisan ini berlaku pada kapan saja, dimana saja dan dalam
situasi apapun.
Kaum fisiokrat percaya
bahwa system perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh harmoni. Dengan
demikian, setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya masing masing
juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan,
dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing masing.
Pemerintah tidak perlu campur tangan dan alam akan mengatur semua pihak akan
senang dan bahagia. Inilah yang menjadi cikal bakal doktrin laissez
faire-laissez passer yang kira kira berarti : biarkan semua terjadi, biarkan semua
berlalu, perekonoian bebas yang lebih dikembangkan oleh adam smith kemudian.
Tanpa adanya intervensi atau campur tangan dari pemerintah, maka semua tindakan
manusia akan berjalan secara harmonis, otomatis dan bersifat self regulating.B.
Tokoh-tokoh Pemikiran Ekonomi Psiokratisme.
·
Francis Quesnay
Tokoh utama aliran
fisiokrat adalah Francis Quenay (1694-1774). Sebenarnya profesi awal Quenay ini
adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Dikemudian hari ia di
angkat seagai anggota “academie des sciences”, sebuah lembaga ilmiah yang
memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu di Prancis. Sejak itu ia mulai
mencurahkan perhatiannya pada masalah masalah ekonomi. Pada
tahun 1758,
Quesnay menulis buku
Tableau Economique dengan latar belakang seorang dokter, tidak heran kalau
dalam buku tersebut Quesnay menggambarkan system perekonomian suatu Negara
seperti laiknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam
tubuh dengan bagian yang lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu
juga proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara
bagian yang satu dengan dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan
hokum hukum tersendiri. Quesnay membagi masyarakat dalam empat golongan :
1. Kelas masyarakat produktif. 2. Kelas tuan tanah. 3. Kelas yang tidak
produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin. 4. Kelas masyarakat
buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.
Bagi Quesnay, hukum
ekonomi yang berkesesuaian dengan hukum ala mini menjadikan alam, dalam hal ini
tanah, sebagai satu satunya sumber kemakmuran rakyat. Temasuk pula
didalamnyakegiatan pertanian, peternakan dan pertambangan. Keas tuan tanah
dianggapnya sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja.
Kegiatan industry hanya mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan
pun dianggap tidak produktif. Hal ini karena ia melihat para pedagang hanya
memindahkan barang dari satu tempat ketempat lain. Karena kaum petani yang
paling produktif dari ke empat golongan tersebut, Quesnay menganjurkan agar
kebijaksanan kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan
terutama untuk meningkatkan taraf kehidupan para petani. Bukan sebalinya,
member hak hak khusus pada pemilik tanah dan para saudagar seperti yang selama
ini dinikmati dibawah pemerintahan yang mengagungkan merkantilisme.
Dengan dasar pandangan
diatas, kaum merkantilis yang menganggap bahwa sumber utama kemakmuran Negara
adalah dari surplus yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, dianggap
sebagai pandangan yang keliru oleh kaum fisiokrat. Kau fisiokrat juga
mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi perdagangan
ketika yang seharusnya dibebaskan dari control. Kaum merkantilis dituduh telah
membuat barang barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang
tinggi. Dibandingkan dengan dengan pemikiran pemikiran
ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay lebih maju. Pola dan
garis pemikiran yang dikemukakan oleh ia sudah tersusun dalam suatu kerangka
dasar analisis tertentu mengenai gejala gejala, peristiwa peristiwa dan masalah
msalah ekonomi yang dihadapioleh masyarakat.
·
Jackues Turgot
J. Turgot ialah seorang
ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam
pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F.
Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang
pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberikan dorongan agar usaha pertanian
dapat ditingkatkan.
Sumbangan pemikiran yang
sangat berharga untuk pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi tersebut antara
lain :a. Teori pembentukan modalPada dasarnya teori turdot bertolak pada urusan
pertanian. Nilai tambah yang pada hakikatnya merupakan awal pembentukan modal
masyarakat. Nilai tambah tersebut berasal dari laba pengusaha dan sewa tanahb.
Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.Tambahan modal untuk meningkatkan
usaha pertanian ada bataasnya. Menurut pengamatan turgot, jika sebidang tanah
terus menerus ditambahkan modal, mulai titik tertentu akan memperoleh hasil
yang lebih yang makin berkurang. Gejala tersebut kemudian dirumuskan menjadi
the law of demishing returns (hukum hasil lebih yang semakin berkurang)
Hubungan tertutup Fisiokrat
dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki absolut berhasil
untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada
‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban
Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model yang paling jelek dari
kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada
negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran mereka yang tidak
semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari pusat
dan Eropa bagian timur. Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez
faire, Fisiokrat berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut
sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik.
Mereka juga ingat dengan
baik tentang penekanan pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya
revolusi industri. Oposisi mereka pada ekspor manufaktur melawan trend
perekonomian Perancis yang telah memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian
sejak pertengahan abad 18. Teknik ekonomi fisiokrat berbeda dari
kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan ekonomi di masa depan.
Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini, khususnya kontribusi Turgot,
walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya pada suatu bentuk teori subjektif
nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian pada tableau menemukan dalam hal
ini dan pada penekanan fisiokrat pada surplus produksi oleh pada suatu kelas
penting menginspirasikan pada sistem miliknya dari pemikiran yang pusatnya
adalah suatu surplus.Abad delapan belas
menonjolkan dua gagasan ekonomi, yaitu fisiokrat dan klasik. Fisiokrat
menguasai Prancis, klasik Skotlandia dan Inggris. Fisiokrat mendapat pengaruh
penting dari Adam Smith, peletak dasar sistem klasik. Bodin dan Boisguilbert
adalah dua figur pemimpin ajaran ekonomi Perancis sebelum adanya fisiokrat.
·
Laffemas
Secara
keseluruhan, merkantilisme Prancis lebih bekerja dengan pekerja dari pada
pemikir, dan hanya beberapa penulis yang meminta perhatian. Barthelemy de
Laffemas (1545-1611), penjahit Huguenot dan valet de chambre Raja Henry IV,
yang olehnya dia meraih jabatan sebagai menteri keuangan. Laffemas
mendiskusikan masalah ekonomi dalam beberapa tulisan dimana dia menggarisbawahi
pentinganya manufaktur.Penulis lainnya yaitu Antoine de Montchretien
(c.1575-1621), seorang penyair dan hardware manufacturer yang siap disebut
sebagai penulis buku yang memuat tulisan ‘ekonomi politik’ pada tahun 1615. Dia
menitikberatkan kebutuhan peraturan dan pendidikan industri. Ia mengulangi
observasi Montaigne mengenai jika satu orang untung maka satu orang lainnya
akan rugi, dan diaplikasikan secara spesifik ke dalam perdagangan
internasional.
·
Colbert
Peraturan
negara dan kemajuan manufaktur dicapai pada masa Jean Baptiste Colbert (1619-1683),
menteri keuangan dibawah Raja Louis XVI, yang diingat sebagai salah satu
praktisi kebijakan merkantilis. Dia memberi nama sistem ini dengan nama
Colbertisme, dimana manufaktur yang didorong oleh subsidi dan perlindungan
tarif. Colbertisme juga membawa jaringan kerja dari peraturan terperinci yang
bertujuan pada kualitas dan kontrol harga dari produk manufaktur dan pertanian
serta mengurangi rintangan pada perdagangan dalam negeri Perancis. Colbert juga
mencari atau mengadakan reformasi fiskal, tetapi usahanya tersebut digagalkan
oleh ketidakmaluan pengadilan dan biaya peperangan raja.
·
Marshal
Vauban
Marshal
Vauban (1633-1707), ahli militer hebat pada zamannya, juga mencoba memecahkan
masalah ekonomi, pendekatan yang digunakan adalah ‘political arithmetic.’
Secara lebih spesifik dia mengajukan reformasi fiskal yang mengganti dengan
sejumlah pajak oleh bangsawan, semacam pajak pribadi yang akan didasarkan pada
pendapatan dari segala sumber dan siapa yang mempunyai proporsi lebih, maka
batas tertinggi pajak adalah sepuluh persen.
·
Boisguilbert
Pierre
le Pesant de Boisguilbert (1646-1714), anggota kehakiman Perancis dan seorang
tuan tanah, menerbitkan beberapa buku. Bukunya yang pertama Le detail de la
France in 1695 dan yang terakhir Factum de la France in 1706, dan dia juga
membuat empat rangkaian gagasan yang ditujukan untuk membantu menteri keuangan.Boisguilbert
mangklaim bahwa pertanian dan kehidupan pedesaan adalah beberapa cara terbaik
untuk manufaktur dan bahwa manufaktur sebaiknya tidak dipromosikan pada biaya
populasi pedesaan. Dia juga mengumumkan rumusan laissez faire ketika dia
membela kebebasan export gandum, dia mengidentifikasikan pendapatan nasional
dengan pengeluaran konsumsi.
·
Quesnay
Pemimpin
aliran fisiokrat adalah Francois Quesnay (1694-1774), dokter pribadi Louis XV
dan Madam de Pompadour. Belajar ekonomi adalah fase terdahulu dari karir
intelektualnya. Dan memutuskan untuk tetap pada investigasi matematika hingga
akhir hidupnya.
·
Turgot
Setelah
Quesnay, fisiokrat terbaik yang diingat sekarang ini adalah Anne Robert Jacques
Turgot (1727-81), yang setelah berjasa pada posisi pemerintah Peranci tertinggi
menjadi menteri keuangan pada rezim ancien.Sistem fisiokrat memerlukan
rekonstruksi ekonomi yang lengkap sejak mereka menyobek keseluruhan cataan
tentang ajaran merkantilisme. Tujuan fisiokrat adalah untuk mengorganisasikan
kembali ekonomi Perancis melalui reformasi pajak dan mempromosikan sistem
efisien, skala yang lebih besar bertani.Fisiokrat digambarkan seperti diatur
oleh prinsip-prinsip individualisme. Turgot berpendapat bahwa individualisme
adlaah hakim terbaik dari keuntungan sendiri. Aliran ini mempostulatkan sebuah
kesesuaian yang sempurna dari keuntungan individu sama baiknya denga keuntungan
raja. Individualisme ini diimplementasikan dalam pemilikan pribadi.
·
The
Tableau
Hubungan
antara tiga kelas yang digambarkan Quesnay dalam tableau economique yang
terkenal, model terbaru dari aliran melingkar ’pendapatan nasional’ dan
reproduksi tahunannya. Ada beberapa jenis tableau, yang semuanya sesuai dengan
dua pola dasar. Pertama menggambarkan pengeluaran berturut-turut dan lainnya
meringkas hasil yang dicapai.Pengaruh FisiokratHubungan tertutup Fisiokrat
dengan pengadilan Prancis dan dukungan mental dari monarki absolut berhasil
untuk membuat sesuatu impresi yang sangat besar ke luar negri, khususnya pada
‘kebenaran raja yang lalim’ pada saat itu. Saat itu dunia melihat peradaban
Prancis dan semua tentang Prancis sebagai model yang paling jelek dari
kekaguman dan emulasi. Ada pertimbangan bunga dalam doktrin physiokrat pada
negara asing, tapi mengumumkan individualisme dari pemikiran mereka yang tidak
semuanya cocok yang kemudian mengalami wilayah ‘underdevelopment’ dari pusat
dan Eropa bagian timur.Pernyataan tambahan mereka mengenai laissez faire,
Fisiokrat berani pada kepercayaan mereka akan kebaikan monarki absolut sebagai
bentuk pemerintahan yang terbaik. Mereka juga ingat dengan baik tentang
penekanan pada pertanian yang akhirnya menyebabkan munculnya revolusi industri.
Oposisi mereka pada ekspor manufaktur melawan trend perekonomian Perancis yang
telah memproduksi ekspor dalam kelebihan pertanian sejak pertengahan abad
18.Teknik ekonomi
fisiokrat berbeda dari kebijakan dan filosofi mereka, didesak pengaruh gagasan
ekonomi di masa depan. Pemikiran Adam Smith telah dipengaruhi oleh ini,
khususnya kontribusi Turgot, walaupun dia tidak mengembangkan usaha selanjutnya
pada suatu bentuk teori subjektif nilai. Marx yang memberikan banyak perhatian
pada tableau menemukan dalam hal ini dan pada penekanan fisiokrat pada surplus
produksi oleh pada suatu kelas penting menginspirasikan pada sistem miliknya
dari pemikiran yang pusatnya adalah suatu surplus.
- Mazhab
Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi Merkantilis,
tokoh pemikir yang paling terkenal pada mazhab ini adalah Francois
Quesnay. Sumbangan pemikiran yang terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi
adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
- Inti
pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan dalam tabel
ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des
froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe
stipendile yang meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe
passieve adalah kaum pekerja.
- Pemikiran
ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu ekonomi
selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori
nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang,
harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori uang yang
dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya
pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi.
- Sumbangan
pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques Turgot mempunyai dua sumbangan
utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan teori
fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan
fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan gagasan ke arah
menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas
transaksi barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena
jumlahnya.
Daftar Pustaka
Jefferey Edmund Curry,”Memahami Ekonomi
Internasional”(Jakarta: World Trade Press,2001)Apridar,”
Ekonomi Internasional, Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan
dalamAplikasinya”(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)Dominick Salvatore,”Ekonomi
Internasional”(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992)Jefferey Edmund Curry,”Memahami
Ekonomi Internasional”(Jakarta: World Trade Press,2001)
Penulis :
Penulis :
Reinhart Simaremare
Kabid Organisasi GMKI
Purwokerto 2014-2015